Teruntuk Dirimu
Tulisan ini untukmu yang
-mungkin- tak sengaja aku jumpai di penghujung tahun 2013.
Tulisan ini untukmu yang
memiliki tempat istimewa di hatiku.
Tulisan ini untukmu yang
-mungkin- juga tak sengaja ku usik hidup tenangnya.
Tulisan ini teruntuk dirimu
yang -mungkin- sekali ku sakiti hati dan perasaannya.
Hi, maafkan diri ini. Sungguh
tak ada niat di hati ini untuk menggoreskan luka di hatimu.
Aku hanya bingung harus
bersikap bagaimana terhadapmu yang sudah lama ku cintai.
-kasih- mungkin benar waktu
tak dapat diputar kembali. Sepenuhnya aku sangat sadar akan hal itu.
Maafkan pula sifat
kekanak-kanakku yang sering kali mengganggumu.
Selepas dari pada itu, aku
tidak berniat sama sekali mengganggumu.
Entahlah, aku sangat senang
ketika mendengar suaramu di ujung telepon sana.
Aku sangat senang ketika
namamu muncul pada obrolan BBM ku.
-kasih- sudah sering ku coba
untuk berhenti sejenak mencintaimu. Namun dengan sekejap logika ku memaksaku
kembali. Memaksaku kembali memperjuangkan -cinta- yang -mungkin- hanya aku yang
menyebut itu -cinta-
Walau kadang kala harus
tersakiti oleh sikapmu Aku tetap mencintaimu hingga detik yang tak dapat ku
tentukan.
Aku tetap menyebutkan namamu
dalam setiap doaku. Berharap Tuhan senantiasa memberikan kebahagian untukmu.
Mungkin kau tersinggung
dengan segala ucapan dan perbuatanku. Maaf untuk itu.
Maaf juga telah menghapusmu
dari segala yang hal menghubungkan kita selama ini.
Aku hanya ingin hidupmu
tenang kembali seperti -dulu-
Mungkin terlambat untuk
mengucapkan kata maaf. Tapi selepas dari itu aku -sangat- takut kehilanganmu.
-with love Ai-
Kenapa ga diperjuangkan sampai akhir? Tidakkah ini terlalu naif? XD
BalasHapusuntuk apa memperjuangkan orang tak ingin di perjuangkan. Betul bukan? XDD
HapusKalau begitu kenapa dipejuangkan dari awal? Bukankah itu sia-sia? XD
Hapusih rakel nih -_-
Hapus